MENTARI PAGI EDSI 635, SELASA 5 JANUARI 2021
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas M. H. Thamrin
05 Jan 2021
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (04/01/2021) menguat sebesar (+2.104%), mengakhiri perdagangan kemarin di level 6,104.898. Pada perdagangan kemarin semua sektor serentak menutup secara menguat.

Sektor yang mengalami penguatan paling besar diraih oleh sektor Mining sebesar (+3.95%) kemudian disusul oleh sektor yang mengalami penguatan paling besar kedua yaitu sektor Agriculture sebesar (+3.90%) dan sektor terakhir yang mengalami penguatan selanjutnya yaitu sektor Infrastructure, Utilities and Transportations sebesar (+3.63%). Dikarenakan semua sektor serentak mengalami penguatan pada senin kemarin akibatnya, IHSG mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar (+125.825 Poin). Pada perdagangan kemarin tercatat 22.28 Milyar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi sebesar 14.47 Triliun Rupiah. Pada perdagangan kemarin, asing pun memilih untuk membeli dan mengoleksi saham sehingga mencatatkan pembelian bersih (Net Foreign Buy) sebesar (+369.58 Miliar).

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG kemungkinan besarnya akan mengalami penguatan. Hal ini disebabkan karena akan melanjutkan penguatan dari hari sebelumnya dan terdapat beberapa sentiment positif mengenai setelah rilis data Purchasing Manager’ Index (PMI) manufaktur di beberapa negara di kawasan Asia yang hasilnya cukup menggembirakan. Kemudian Mayoritas bursa saham Asia menguat sementara kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) terpeleset pada Minggu malam. Bursa China Daratan tumbuh menyusul rilis indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur versi Markit untuk periode Desember 2020 yang masih menunjukkan aktivitas ekspansi bisnis.

Namun, situasi pandemi masih menciptakan tantangan tersendiri di mana  Inggris mulai memproses perizinan vaksin besutan AstraZeneca. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa pembatasan sosial bakal diberlakukan di tengah kenaikan kasus infeksi. Pelaku pasar juga memantau apakah proses transisi perdagangan Inggris-Uni Eropa bakal menghadapi hambatan pada hari pertama Brexit.

Sementara jika dilihat berdasarkan Analisa teknikal, belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal ini berpatokan dengan belum terlihatnya persilangan turun (death cross) garis rerata (Moving Average) 13 hari (MA13) dan 34 hari (MA34).

 

BERITA EKONOMI

Sukses-nya Vaksinasi Akan Memulihkan Perekonomian Pada Tahun Ini.

Gencarnya vaksinasi yang dilakukan oleh berbagai negara, khususnya AS dan China mampu menjadi angina segar. Sebanyak 14 juta vaksin Pfizer dan Moderna telah didistribusikan ke negara bagian AS dengan target penerima 20 juta orang hingga akhir 2021.

Merebaknya kasus Covid-19 diseluruh negara masih menjadi perhatian utama investor. Hingga saat ini, total kasus mencapai 84 juta orang. Bahkan tiga negara bagian AS mengidentifikasi virus corona baru, varian ini dinamakan B.1.1.7 yang memiliki tingkat penularan lebih tinggi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan anggaran pemerintah untuk menyediakan dan melaksanakan vaksinasi bakal lebih dari Rp 74 triliun. Jumlah tersebut melampaui total anggaran kesehatan Rp 25,4 triliun yang dialokasikan untuk tahun 2021 ini. Sri Mulyani menjelaskan, anggaran tersebut bersifat sementara. Pasalnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan proses vaksinasi bakal dilakukan secara gratis. “Untuk bidang kesehatan hanya Rp 25 triliun, ini angka sangat sementara,” jelas Sri Mulyani ketika memberikan paparan dalam sebuah webinar, Senin (4/1/2021).

Sepanjang tahun 2020, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih cukup besar yakni senilai Rp 45,69 triliun. Pada tahun ini, dengan ekpektasi ekonomi akan membaik, arus modal diyakini akan kembali ke pasar modal Indonesia.

Menurut Hima AE, Informasi positif ini mendorong pasar keuangan global termasuk Indonesia menguat di bulan Desember dan ditahun 2021. progres vaksinasi yang bila berjalan lancar, akan menimbulkan kepercayaan bagi masyarakat untuk kembali beraktivitas. Hal ini tentunya akan kembali menggerakkan perekonomian.Terjadi pemulihan dari sisi pemasaran di semua pengembang dan mayoritas pengembang berharap pemasaran-penjualan pulih pada tahun 2021.

Selain vaksin, penguatan pasar saham juga ditopang oleh investor domestik. Dominasi tersebut dilihat dari masih keluarnya aliran modal asing (net sell) Rp 3,19 triliun. Diiringi pula dengan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga. Hal ini tak pelak karena mulai bergeraknya sektor riil dan sentimen positif dari vaksin.

 

Sumber: CNBC;Kontan.

 

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Senin, 4 Januari 2021 PT. MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) ditutup menguat sebesar +15,56% pada harga Rp 156. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin telah terbentuk Bullish Candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator Moving Average 20,Moving Average 5, Sthocastic dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.
Pada perdagangan terakhir harga perusahaan berada tepat diatas Moving Average 20 dan Moving Average 5 mengindikasikan kuat bahwa tren akan lanjut naik.
Kemudian pada indikator Sthocastic menunjukan bahwa harga masih berada diarea sebelum overbought memungkinkan perusahaan bergerak menuju Overbought dan bergeraknya harga dengan Bullish trend.
Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).
Recommendation: Buy
Target Price : Rp 170
Stop Loss : Rp 150

(DISCLAIMER ON)



Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2021/01/05/mentari-pagi-edsi-635-selasa-5-januari-2021/